Perjalanan Karier

Dalam industri film, Claresta tergolong sebagai pendatang baru. Ia mulai aktif sejak tahun 2024 melalui film Ronggeng Kematian sebagai Larasati, disusul dengan perannya sebagai Ratih dalam Badarawuhi di Desa Penari, dan Indah di Sakaratul Maut.

Tahun 2025 menjadi momen penting dalam kariernya dengan deretan proyek besar seperti Surga di Telapak Kaki Bapak (sebagai Dinar), Godaan Setan yang Terkutuk (Ratna), Maryam: Janji dan Jiwa yang Terikat (Maryam), Abadi Nan Jaya (Ningsih), hingga Pangku Dagger (Sartika) yang akan segera tayang.

Kendati begitu, sejak 2017 Claresta sebenarnya sudah lebih dulu aktif di dunia hiburan. Ia memulai kariernya lewat sejumlah film televisi (FTV), di antaranya Kutunggu Cinta 1000 Hari (2017), S.W.A.G Girl (Single Woles Anti Galau) (2017) di mana ia berperan sebagai Mentari, serta Bossque Raja Baper Pengabdi Mantan (2018).

Selain berakting, Claresta juga pernah menjadi presenter dalam acara NET. Sport (2017–2018), serta tampil di Jejak Petualang dan Premier League (2019–2020). Ia kemudian merambah ke dunia serial televisi, seperti Detektif Cinta (2019) sebagai Fara, dan Buku Harian Seorang Istri (2021–2022) sebagai Dewi.

Baca Juga: Perpaduan Unsur Lokal dan Cerita Zombie dalam Karya Terbaru Kimo Stamboel 'Abadi Nan Jaya' di Netflix

Meski tergolong pendatang baru, wanita cantik ini berhasil meraih Rising Star Award atau Asian Star Award Marie Claire, yang merupakan bagian dari ajang bergengsi Busan International Film Festival (BIFF) 2025.

Kabar membanggakan itu dibagikan Claresta melalui akun Instagram-nya pada September lalu. Dalam unggahan tersebut, ia mengungkapkan rasa syukur dan menyebut penghargaan itu sebagai pencapaian yang sangat berarti baginya.

Wah keren banget ya, Claresta!