Growthmates, tahun baru sering kali menjadi momen refleksi dan awal perubahan. Banyak orang mulai menyusun resolusi, mulai dari hidup lebih sehat, lebih peduli lingkungan, hingga lebih beretika dalam memilih gaya hidup.Tak heran jika menjadi vegan termasuk salah satu resolusi paling populer menjelang tahun 2026.
Alasan orang memilih veganisme beragam. Ada yang melakukannya demi kesehatan, ada yang terdorong oleh kepedulian terhadap kesejahteraan hewan, dan ada pula yang ingin mengurangi dampak lingkungan dari konsumsi produk hewani.
Apa pun motivasinya, menjadi vegan bisa menjadi keputusan besar yang membawa banyak manfaat, asal dilakukan dengan persiapan yang tepat.
Namun perlu diingat, veganisme bukan sekadar mengganti menu makan. Ini adalah perubahan gaya hidup yang memengaruhi cara Anda makan, berbelanja, hingga bersosialisasi.
Tanpa perencanaan yang matang, niat baik ini justru bisa berdampak kurang optimal bagi kesehatan. Karena itu, sebelum Anda benar-benar berkomitmen, ada beberapa hal penting yang perlu dipahami.
Dikutip dari Times of India, Rabu (31/12/2025), berikut 5 hal utama yang sebaiknya Anda ketahui sebelum memulai perjalanan vegan di tahun baru.
1. Ketahui Alasan Anda, Veganisme Lebih dari Sekadar Diet
Veganisme bukan hanya soal apa yang ada di piring Anda. Bagi banyak orang, ini adalah pilihan hidup yang berakar pada nilai etika, kepedulian lingkungan, atau tujuan kesehatan jangka panjang.
Mengetahui alasan pribadi Anda sangat penting, karena hal inilah yang akan menjaga konsistensi ketika Anda menghadapi tantangan.
Dari sisi kesehatan, pola makan vegan yang seimbang dapat membantu meningkatkan kesehatan jantung, menurunkan risiko diabetes tipe 2, serta mengurangi kemungkinan beberapa jenis kanker.
Namun, penting untuk diingat bahwa tidak semua makanan berlabel vegan otomatis sehat. Makanan ultra-proses vegan tetap bisa tinggi gula, garam, dan lemak. Fokuslah pada makanan utuh dan kaya nutrisi agar manfaatnya benar-benar terasa.
2. Perencanaan Nutrisi Adalah Kunci, Jangan Sekadar Mengikuti Tren
Salah satu kesalahan paling umum saat beralih ke pola makan vegan adalah mengabaikan perencanaan nutrisi. Beberapa zat gizi memang lebih mudah diperoleh dari produk hewani, sehingga vegan perlu lebih sadar dalam menyusunnya.
Beberapa nutrisi penting yang perlu diperhatikan antara lain:
- Vitamin B12: Nutrisi ini penting untuk kesehatan saraf dan pembentukan sel darah merah, tetapi tidak diproduksi oleh tumbuhan. Vegan perlu mendapatkannya dari makanan yang diperkaya (seperti susu nabati atau sereal) atau suplemen.
- Zat Besi: Sumber nabati seperti lentil, kacang-kacangan, dan bayam cukup baik, tetapi penyerapannya lebih rendah dibandingkan zat besi dari daging. Mengonsumsinya bersama vitamin C (jeruk, stroberi, paprika) dapat membantu penyerapan.
- Kalsium dan Vitamin D: Biasanya diasosiasikan dengan produk susu, namun bisa diperoleh dari tahu, sayuran hijau, makanan yang diperkaya, serta paparan sinar matahari.
- Omega-3: Penting untuk kesehatan jantung dan otak. Sumber nabati meliputi biji chia, biji rami, dan suplemen berbasis alga.
Jika perlu, konsultasikan dengan ahli gizi sebelum memulai agar transisi Anda tetap aman dan optimal.
Baca Juga: Pecinta K-Beauty Merapat! Brand Perawatan Kulit Vegan Melixir Hadir di Sephora Indonesia
3. Dunia Makanan Vegan Sangat Luas
Anggapan bahwa makanan vegan membosankan adalah mitos. Faktanya, pilihan makanan nabati sangat beragam dan kaya rasa.
Tahu, tempe, seitan, lentil, kacang-kacangan, biji-bijian utuh, serta aneka sayur dan buah dapat memenuhi kebutuhan protein, serat, vitamin, dan lemak sehat.
Kuncinya adalah variasi. Semakin beragam makanan yang Anda konsumsi, semakin lengkap nutrisi yang Anda peroleh. Jangan ragu bereksperimen dengan resep baru, mulai dari quinoa bowl, kari kacang, tumis sayuran, hummus, hingga smoothie kaya protein nabati.
Selain menyehatkan, proses ini juga membuat perjalanan vegan terasa menyenangkan.
4. Suplemen dan Makanan Diperkaya Bukan Tanda Kegagalan
Mengonsumsi suplemen bukan berarti pola makan Anda buruk. Pada veganisme, suplemen justru sering menjadi bagian dari strategi kesehatan yang bijak. Hampir semua vegan dianjurkan mengonsumsi vitamin B12, dan sebagian orang mungkin juga memerlukan vitamin D.
Manfaatkan makanan yang diperkaya seperti susu nabati, sereal, dan ragi nutrisi untuk membantu memenuhi kebutuhan harian. Idealnya, lakukan pemeriksaan darah sebelum dan beberapa waktu setelah beralih ke vegan agar Anda dan tenaga medis dapat menyesuaikan kebutuhan nutrisi dengan tepat.
5. Dukungan dan Realita
Menjadi vegan bisa terasa menyenangkan, tetapi juga penuh tantangan. Meski pilihan menu vegan semakin mudah ditemukan, Anda tetap perlu merencanakan saat makan di luar atau menghadiri acara sosial.
Membaca label bahan dan mengomunikasikan kebutuhan makanan akan menjadi kebiasaan baru.
Carilah dukungan baik dari komunitas online maupun pertemuan lokal. Berbagi pengalaman, resep, dan cerita dapat membuat perjalanan ini terasa lebih ringan.
Yang terpenting, jangan menuntut kesempurnaan sejak hari pertama. Kesalahan kecil atau rasa rindu pada makanan lama adalah hal yang wajar. Fokuslah pada proses, terus belajar, dan nikmati setiap langkahnya.
Baca Juga: Vegan-friendly, Bali Soap Hadirkan Sabun Berbahan Alami Jaga Nutrisi Kulit