PT Bank DBS Indonesia memberikan kredit sebesar 10 juta USD atau  Rp158,88 miliar (asumsi kurs Rp15.887 per dolar AS) kepada PT Indo-Rama Synthetics Tbk (Indorama). Pemberian kredit itu untuk mendukung agenda-agenda besar yang diusung perusahaan benang pintal dan poliester tersebut. 

Di mana kredit itu bakal dipakai untuk  pembangunan infrastruktur yang menghubungkan kompleks pabrik dengan jaringan listrik nasional dalam rangka transisi dari pembangkit listrik batu bara captive dan peningkatan efisiensi energi.

Baca Juga: Hadapi Tantangan VUCA, Ini yang Dilakukan Bank DKI

Managing Director, Head of Group Strategy, Transformation, Analytics & Research  Bank DBS Indonesia Bimo Notowidigdo mengatakan, pihaknya mendukung penuh setiap perusahaan yang punya agenda dekarbonisasi. 

Dia menyebut dengan pembangunan fasilitas pengalihan penggunaan pembangkit listrik batubara captive, PT Indorama bakal menekan emisi karbon. 

Bimo menegaskan, Bank DBS  berkomitmen mendukung pemerintah untuk mencapai target net zero plan pada tahun 2060 dengan memberikan kredit pada perusahaan dan industri yang sedang mengebut agenda dekarbonisasi. 

“Kami sangat senang dapat mendukung Indorama dalam perjalanan dekarbonisasinya, seperti transisi dari pembangkit listrik tenaga batu bara captive,” kata Bimo kepada wartawan Minggu (7/4/2024) 

Baca Juga: Tingkatkan Keamanan Transaksi Digital di Bulan Ramadan ala Bank DBS Indonesia!

Sementara itu Managing Director dan Group Chief Financial Officer Indorama V.S. Baldwa mengaku kerja sama pihaknya dengan Bank DBS jelas membawa berbagai dampak positif. 

Dia yakin  proyek ini membantu meningkatkan efisiensi energi di kompleks pabrik dan berkontribusi terhadap pengurangan jejak karbon dari Indorama. Indorama akan memantau jadwal proyek sekaligus mengukur dan melaporkan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) setiap tahunnya ke Bank DBS Indonesia. 

"Indorama telah membuat komitmen yang signifikan untuk menciptakan masa depan yang berkelanjutan dan proyek ini merupakan langkah penting untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dari grup kami yang juga sejalan dengan Sustainability Improvement Plans Indorama. Pembiayaan ini semakin memperkuat hubungan jangka panjang kami dengan Bank DBS Indonesia dalam mendukung komitmen agenda keberlanjutan,” ujarnya. 

Sekedar info, Indorama Corporation adalah salah satu perusahaan induk kimia terkemuka di Asia yang bergerak di bidang penyediaan bahan-bahan esensial untuk kehidupan yang lebih baik. 

Baca Juga: Penduduk Unbanked Indonesia Keempat Terbesar di Dunia, Bank DBS Indonesia Gencar Tingkatkan Inklusi Finansial

Anak perusahaan Indorama memproduksi pupuk nitrogen, pupuk fosfat, polietilena, polipropilena, poliester, tekstil, serat kapas, dan sarung tangan medis di 38 lokasi produksi di 8 negara.

Indorama merupakan produsen pupuk urea terbesar di Afrika Sub-Sahara dan poliolefin di Afrika Barat; produsen sarung tangan sekali pakai sintetis terbesar ke-3 di dunia, di samping sebagai produsen serat kapas dan benang pintal sintetis yang terintegrasi.