La Roche-Posay, brand perawatan kulit dermatologis nomor satu di dunia, resmi merayakan 50 tahun perjalanannya sebagai #LifeChangingSkincare. Momen istimewa ini dihadirkan lewat Le Pavillon Bleu di Central Park Mall, Jakarta, hingga 7 September 2025.

Lebih dari sekadar instalasi, paviliun ini menjadi ruang interaktif yang membawa pengunjung menyusuri sejarah, inovasi ilmiah, hingga kisah nyata bagaimana La Roche-Posay telah mengubah hidup banyak orang melalui kulit yang lebih sehat.

“Sebagai bagian dari L’Oréal Dermatological Beauty, La Roche-Posay berkomitmen menghadirkan solusi dermatologis yang mengubah hidup sekaligus berkelanjutan bagi semua orang. Merayakan 50 tahun perjalanan, kami bangga terus memelopori inovasi skincare berbasis sains yang kini direkomendasikan lebih dari 100.000 dermatolog di seluruh dunia, dan menjadi brand dermokosmetik terpercaya, termasuk di Indonesia,” papar Silvia Yohana, General Manager L'Oréal Dermatological Beauty, dikutip Kamis (28/8/2025).

Perjalanan La Roche-Posay

Perjalanan La Roche-Posay sendiri berawal di kota kecil La Roche-Posay, Prancis. Pada abad ke-14, ditemukan mata air termal kaya Selenium yang mampu menenangkan peradangan serta menyeimbangkan mikrobioma kulit.

Penemuan ini kemudian dikembangkan oleh apoteker Prancis René Levayer pada 1975, melahirkan brand La Roche-Posay yang hingga kini menjadikan air termal tersebut sebagai inti setiap formulasi produknya.

Selama 50 tahun, brand ini berkembang melalui kolaborasi dengan para dermatolog serta uji klinis ketat.

Tercatat lebih dari 700 studi ilmiah melibatkan 200.000 pasien dari beragam usia, warna kulit, dan kondisi termasuk kulit paling sensitif.

Hasilnya, La Roche-Posay menjadi solusi nyata untuk berbagai masalah kulit yang berdampak besar pada kualitas hidup, mulai dari jerawat, hiperpigmentasi, eksim, dermatitis atopik, hingga perawatan pasca-prosedur medis seperti laser atau pembedahan.

Baca Juga: Bersama Cinta Laura, L'Oréal Paris Tampilkan Pesona Indonesia di Red Carpet Cannes Film Festival

Menjawab Tantangan Kulit Indonesia

Data social listening L’Oréal selama 12 bulan terakhir menunjukkan masalah kulit yang paling sering dialami masyarakat Indonesia adalah jerawat (58%), kulit kusam (21%), hiperpigmentasi (7%), dan eksim (2%). Hal ini mempertegas relevansi La Roche-Posay di Indonesia.

“Masalah kulit tidak bisa dianggap sepele karena dapat memengaruhi psikologis seseorang, dari rasa cemas hingga depresi. Itulah mengapa La Roche-Posay menghadirkan perawatan kulit berbasis kebutuhan dermatologis nyata dengan empat pilar utama: Cicaplast untuk memperkuat skin barrier, Effaclar untuk kulit berjerawat, Mela B3 dengan Melasyl™ untuk melawan hiperpigmentasi, serta Anthelios dengan Mexoryl400, filter UV pertama yang mampu menangkal ultra-long UVA,” jelas Pandu Brodjonegoro, Marketing Director L'Oréal Dermatological Beauty.

Sebagai bagian dari komitmen menjawab kebutuhan lokal, La Roche-Posay memperkenalkan rangkaian Mela B3 Serum dan Anthelios UVMUNE 400 Anti-Dark Spot Fluid. Keduanya merupakan inovasi correct & protect yang diciptakan untuk negara tropis seperti Indonesia, di mana paparan sinar matahari tinggi dan masalah hiperpigmentasi cukup dominan.

Rangkaian ini tidak hanya membantu mencegah timbulnya noda hitam akibat sinar UV, tetapi juga efektif mengatasi hiperpigmentasi pada berbagai jenis kulit, termasuk kulit sensitif. Inovasi ini menjadi terobosan baru dalam dunia dermokosmetik karena menghadirkan solusi menyeluruh yang aman sekaligus efektif.

Baca Juga: Jolene Marie Dukung Gerakan Refill L’Oréal: Saatnya Jadi Konsumen Beauty yang Lebih Bertanggung Jawab