Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengaku dirinya sama sekali tak alergi terhadap kritik yang dialamatkan kepadanya.
Alih-alih jengkel dengan gelombang kritik yang menghajarnya, Bahlil mengaku itu merupakan hal yang justru menguatkan dirinya. Kritikan kata dia menjadi asupan gizi.
Baca Juga: Purbaya Bisa Banting Setir ke Politik, tapi Modal Elektabilitas Saja Tidak Cukup
"Jadi adik-adik saya, kalau kalian kritik, itu gizi buat saya,”kata saat mengisi dan memberikan sambutan pada acara “Tanwir Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah” (IMM) XXXIII di Universitas Muhammadiyah Malang dilansir Jumat (31/10/2025).
Kendati mengaku menerima semua kritik, namun Bahlil memberi catatan khusus, ia mengatakan kritik yang diberikan harus bersifat konstruktif, berdasarkan dengan fakta dan data.
“Bukan saya benci kepada Anda. Karena anda bagian daripada kebesaran saya semua," imbuh Bahlil.
Dalam kesempatan tersebut ia juga mengatakan, dalam mewujudkan ketahanan dan kedaulatan energi nasional, Indonesia sangat membutuhkan peran strategis anak muda.
Menurut Bahlil, generasi muda seperti para mahasiswa memiliki peran strategis dalam memperkuat ketahanan dan kemandirian energi nasional. Terlebih saat ini, terdapat tantangan transisi energi dan kebutuhan untuk menekan ketergantungan terhadap impor.
Oleh karena itu, anak-anak muda dituntut tidak hanya memahami isu energi, tetapi juga bisa berkontribusi nyata dalam mendorong inovasi dan efisiensi sumber daya.
Baca Juga: Iklim Investasi Bisa Rusak Gara-Gara Ancaman Bahlil ke SPBU Swasta
"Masa depan negara ini, masa depan bangsa ini ada di tangan para pemuda-pemudi. Tetapi, anak-anak muda yang berproses dan yang betul-betul menyiapkan diri," tandas Bahlil.
