Dessy Kusumayanti, Direktur Bisnis Life and Health di Indoperkasa Suksesjaya Reasuransi, membagikan pengalaman berharga dalam perjalanan kariernya yang penuh tantangan, termasuk bagaimana ia berhasil menanggapi perbedaan gender di dunia kerja.

Melalui pendekatan yang bijaksana dan penekanan pada keberagaman, Dessy mengungkapkan bagaimana pengalaman bekerja dengan berbagai jenis pemimpin dan tim yang terdiri dari beragam gender telah membentuk cara pandangnya dalam mengelola dan memimpin.

Dessy mengungkapkan bahwa dalam perjalanan kariernya, dia beruntung pernah bekerja dengan CEO perempuan dan juga laki-laki. Pengalaman ini memberikan pandangan yang luas tentang bagaimana seharusnya seorang pemimpin, baik yang perempuan maupun laki-laki, dapat mempengaruhi gaya kerja dan tim yang dipimpin.

Dengan bekerja di lingkungan yang lebih banyak didominasi oleh pria, Dessy merasa bahwa tantangan terbesar adalah bagaimana menyesuaikan diri dan menepis stereotip yang sering kali muncul terkait gender di dunia kerja.

“Banyaknya laki-laki dalam pekerjaan ini justru memberi saya banyak pelajaran berharga. Saya bisa belajar dari mereka dan mendapatkan inspirasi yang luar biasa. Dari CEO perempuan, saya bisa melihat bagaimana mereka memimpin dengan kelembutan dan ketegasan yang seimbang, sementara dari CEO laki-laki, saya banyak belajar tentang kekuatan dalam pengambilan keputusan,” kata Dessy, saat acara talkshow virtual INSPIRA yang bertajuk Kartini Berkarya: Wanita Hebat, Industri Kuat, yang digelar Rabu (30/4/2025).

Tantangan sebagai Perempuan di Dunia Asuransi

Lebih lanjut, Dessy menuturkan salah satu pengalaman menarik yang dihadapi dirinya dalam dunia asuransi adalah tugas investigasi yang seringkali membawanya ke daerah-daerah yang jauh dan bahkan melibatkan pertemuan dengan pihak-pihak berwajib seperti kepolisian.

Sebagai perempuan, ia tak menampik bahwa dirinya kerap disepelekan ketika pertama kali bertemu dengan pihak-pihak tersebut. Namun, dia tidak membiarkan hal itu mempengaruhi kinerjanya.

“Pada awalnya, saat saya harus datang ke kantor polisi untuk investigasi, saya merasakan ada pandangan rendah terhadap saya karena saya perempuan. Tetapi dengan pengetahuan yang saya miliki, saya bisa menempatkan diri dengan tepat. Saya tetap menunjukkan bahwa saya menguasai topik yang dibahas, dan itu membuat saya dihormati,” ujarnya.

Dessy menjelaskan, kemampuan untuk menyeimbangkan sisi kelembutan perempuan dengan ketegasan dalam situasi-situasi yang memerlukan keputusan tegas adalah hal yang sangat berharga.

Dalam setiap interaksi dengan klien yang marah, atau bahkan saat berhadapan dengan lawyer yang mengancam, kemampuan untuk tetap tenang dan profesional justru menjadi kekuatan yang menonjol.

Mengelola Tim yang Beragam Gender dengan Strategis

Ketika membangun tim, Dessy percaya bahwa keanekaragaman gender harus dihargai dan dimanfaatkan dengan bijak. Menurutnya, tim yang terdiri dari laki-laki dan perempuan memiliki kekuatan masing-masing yang dapat saling melengkapi. Dalam hal ini, strategi penting yang diterapkannya adalah membagi tugas sesuai dengan kompetensi dan keahlian individu, tanpa melihat gender.

“Saya selalu berusaha untuk membangun tim yang tidak semuanya terdiri dari laki-laki atau perempuan. Yang terpenting adalah menempatkan anggota tim sesuai dengan keahlian mereka, baik dalam hal komunikasi, administrasi, atau pekerjaan teknis lainnya. Baik laki-laki maupun perempuan sebenarnya memiliki keunggulan yang sama, hanya saja keunggulannya muncul dalam situasi yang berbeda,” tuturnya.

Dessy percaya bahwa setiap gender membawa perspektif dan pendekatan yang unik dalam menyelesaikan masalah atau berkomunikasi dengan klien. Oleh karena itu, sebagai seorang pemimpin, dia mengedepankan keberagaman sebagai salah satu aset yang sangat penting untuk kesuksesan tim.

Kunci Semangat Dessy dalam Karier dan Kehidupan

Bagi Dessy, semangat untuk bangun setiap pagi tidak terlepas dari dua hal penting: komitmen dan keinginan untuk terus belajar.

Menurutnya, komitmen menjadi fondasi utama yang membangkitkan semangat di awal hari. Komitmen ini tidak hanya terkait dengan pekerjaan, tetapi juga dengan keluarga, rekan kerja, dan seluruh tanggung jawab yang diembannya.

"Komitmen sama kantor, komitmen sama keluarga, komitmen sama staff, karyawan, teman di kantor, itu menjadi semangat kita," ujarnya.

Menurutnya, setiap komitmen yang kita jalani memberikan arah dan tujuan yang jelas dalam kehidupan sehari-hari. Ketika kita memiliki komitmen, kita tahu apa yang perlu kita lakukan dan mengapa kita melakukannya, sehingga membuat kita termotivasi untuk menyelesaikan setiap tantangan yang ada.

Namun, komitmen saja tidak cukup. Dessy menambahkan bahwa untuk tetap berkembang dan relevan dalam dunia yang terus berubah, kita harus terus belajar.

"Belajar dan belajar. Terus belajar sampai nanti kita akhir hayat," tegasnya.

Dalam pandangannya, proses belajar tidak pernah berhenti, apalagi dalam dunia yang dinamis seperti dunia kerja. Untuk itu, kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan dan terus mengasah keterampilan menjadi kunci sukses dalam menjalani karier.

Dengan menggabungkan komitmen dan semangat belajar, Dessy berhasil menjalani perjalanan karier yang penuh makna dan terus memberikan dampak positif di sekitarnya.