Setiap pendiri bisnis atau founder perusahaan pasti pernah berbuat kesalahan. Dan setiap pendiri, cepat atau lambat, akan menghadapi masa krisis yang sesungguhnya.
Kadang satu krisis bahkan memicu krisis berikutnya. Meski bukan kesalahan Anda sendiri, sebagai pemimpin, Anda tetap harus memikul tanggung jawab penuh menghadapi badai itu secara langsung dan melakukan segala upaya agar bisnis tetap bertahan.
Tentu, terdengar mudah. Tapi semua pendiri tahu, tidak ada yang mudah saat perusahaan berada di ambang kejatuhan. Banyak kisah tentang pemimpin yang gagal mengatasi krisis dan kehilangan segalanya.
Namun, 5 buku berikut justru menghadirkan kisah sebaliknya, yakni kisah nyata para pemimpin yang berhasil keluar dari masa tersulit mereka dengan membawa pelajaran berharga.
Dan, dikutip dari Forbes, Jumat (24/10/2025), buku-buku ini bukan sekadar bacaan inspiratif, tapi isinya adalah panduan praktis bagi para pendiri yang ingin mempersiapkan diri menghadapi masa sulit berikutnya.
1. From Crisis to Clarity: A Proven Framework to Transform Your Business on the Brink karya Rod Neuenschwander
Rod Neuenschwander tahu betul bagaimana rasanya kehilangan kendali. Ketika rekan bisnis sekaligus sahabat karibnya meninggal dunia secara mendadak, ia bukan hanya kehilangan teman, tetapi juga setengah dari fondasi perusahaan yang sedang berkembang pesat.
Dalam situasi genting itu, Neuenschwander harus bertindak cepat untuk menyelamatkan bisnis yang nyaris runtuh. Buku From Crisis to Clarity adalah kisah pribadi yang menggetarkan tentang batas tipis antara keberhasilan dan keputusasaan.
Ia berhasil bertahan, tapi dengan harga yang mahal. Pelajaran yang dibagikannya sangat relevan bagi setiap wirausahawan yang sedang berjuang menghadapi ketidakpastian, kehilangan, atau perubahan besar dalam bisnis mereka.
2. Leading in Tough Times: Overcome Even the Greatest Challenges with Courage and Confidence karya John Maxwell
Ketidakpastian adalah bagian tetap dari dunia bisnis, dan John Maxwell paham betul bagaimana cara menavigasinya. Buku ini ditulis di tengah gejolak pandemi COVID-19, ketika banyak bisnis tumbang akibat gangguan rantai pasokan dan lonjakan inflasi.
Namun, fokus Maxwell bukan pada penyebab krisis, melainkan pada bagaimana pemimpin dapat bertahan. Ia menekankan pentingnya menguasai hal-hal yang bisa dikendalikan: kekuatan pribadi, kualitas tim, dan nilai-nilai kepemimpinan.
Pesannya sederhana,tapi kuat, yakni saat segalanya terasa tak pasti, pemimpin sejati menemukan arah melalui keberanian, empati, dan kejelasan visi.
Baca Juga: 9 Buku yang Bisa Mempertajam Pikiran dan Keterampilan Analitis
3. The Hard Thing About Hard Things: Building a Business When There Are No Easy Answers karya Ben Horowitz
Tidak ada buku yang lebih jujur tentang penderitaan seorang pendiri selain karya Ben Horowitz ini. Buku ini berbicara langsung kepada mereka yang telah menyadari satu kebenaran pahit, bahwa tidak ada yang akan datang menyelamatkan Anda.
Horowitz, salah satu pendiri firma modal ventura terkemuka di Silicon Valley, membagikan kisah nyata tentang keputusan-keputusan sulit seperti memecat teman dekat, merekrut dari pesaing, hingga bertahan saat arus kas menipis.
Setiap bab penuh dengan situasi nyata dan solusi yang lahir dari pengalaman keras. Bagi siapa pun yang tengah memimpin bisnis di tengah badai, buku ini bukan sekadar bacaan, melainkan panduan bertahan hidup.
4. The Crisis Turnaround karya Jeff Hilimire
Jeff Hilimire menulis The Crisis Turnaround di tengah pandemi COVID-19, tetapi esensi pesannya melampaui konteks waktu. Ia membagikan prinsip kepemimpinan yang dapat diterapkan di situasi apa pun, terutama ketika manual dan SOP tak lagi berlaku.
Dikisahkan dengan gaya naratif yang ringan dan relatable, Hilimire membawa pembaca masuk ke dunia seorang pengusaha muda yang terkadang kewalahan, namun tak pernah menyerah.
Ia menunjukkan bahwa krisis bisa menjadi katalis bagi inovasi dan pertumbuhan pribadi.
Buku ini adalah bagian dari seri Turnaround yang lebih luas, dan setiap volumenya menawarkan perspektif baru tentang bagaimana pemimpin bisa mengubah krisis menjadi momentum kebangkitan.
5. Leading in Times of Crisis: Navigating Through Complexity, Diversity and Uncertainty to Save Your Business karya David Dotlich, Peter Cairo dan Stephen Rhinesmith
Ditulis setelah krisis keuangan global, buku ini menyoroti bagaimana para pemimpin dapat tetap berpegang pada nilai dan visi di tengah kekacauan ekonomi.
Para penulis menekankan konsep ‘kepemimpinan menyeluruh’ yang tidak hanya fokus pada keuntungan, tetapi juga pada pelanggan, karyawan, dan pemangku kepentingan.
Mereka percaya bahwa tim menjadi lebih kuat ketika bersatu menghadapi kesulitan, bukan ketika mereka saling menyalahkan.
Meski ditulis dua dekade lalu, pesan buku ini tetap abadi, bahwa di masa penuh ketidakpastian, kepemimpinan sejati adalah tentang empati, integritas, dan kolaborasi.
Baca Juga: 8 Buku Powerful untuk Membangun Mindset Kesuksesan